Tidak Suka MotoGP

Motogp merupakan balap motor dimana motor yang digunakan adalah motor prototipe yang tidak dijual bebas dipasaran.

Jadi motor yang di adu cepat disirkuit adalah benar-benar motor yang dibangun oleh pabrikan motor khusus untuk balapan. Tanpa lampu sein, tanpa kaca spion, tanpa lampu depan, tanpa lampu belakang (kecuali kalau hujan).

Jika anda penggila balap roda dua ini anda pasti sudah memiliki jadwal lengkap motogp  yang disiarkan langsung oleh Trans 7. 

Hal-hal yang paling tidak disukai saat seri motogp digelar adalah:

Paling tidak suka kalau nonton motogp harus tertunda, seperti gelaran motogp Amerika yang harus tertunda beberapa waktu lalu karena ada genangan air disirkuit yang dapat membahayakan para rider motogp, sehingga balapan ditunda menunggu proses pembersihan trek yang basah terkena air.

Karena jam tayang malam menjelang pagi membuat mata bekerja extra keras untuk menyaksikan gelaran balap para raja dan harus ditunda pula. “kopi, mana kopi”.

Paling tidak suka kalau saat motogp digelar harus berebut remote tv. Hal ini akan sering sekali terjadi saat gelaran motogp setiap minggu sore, segala strategy politik tingkat tinggi harus diterapkan untuk mempertahankan kekuasaan atas remote Tv, dua jam sebelum bendera start dikibarkan.

Upaya merebut dan mempertahankan kekuasaan atas remote ini akan sangat menguras tenaga dan pikiran, dan status “siaga satu” harus tetap di galakkan hingga gelaran usai. Hal ini membuat tayangan motogp dini hari lebih mudah ditonton dari pada tayangan yang sore menjalang malam.

Paling tidak suka kalau para Umbrela girl kurang di beri porsi yang cukup untuk tampil dilayar kaca saat persiapan sebelum race dimulai, terkhusus lagi saat tayang di jam malam waktu Indonesia seperti pada seri Qatar, Amerika dan Argentina.

Meskipun tidak berhubungan dengan urusan teknis motor motogp tetapi kehadirannya dapat membantu agar tetap terjaga dimalam yang dingin.

Paling tidak suka nonton motogp kalau jarak antara pembalap sudah mulai berjauhan seperti orang pacaran yang sedang ngambek-ngambekan. Semakin dikejar semakin menjauh, semakin mengejar semakin tertinggal. Jadilah ajang motogp bagaikan Rally dakar dimana antar pembalap tidak saling “bertemu”.

Kalau sudah begini, informasi Top speed, tampilan on board cam tiap pembalap, informasi sudut kemiringan pembalap saat di tikungan, informasi kondisi ban dan pilihan ban yang digunakan tiap-tiap pembalap, dan informasi data statistik lainnya mengenai kondisi motor para rider sangat membantu menghangatkan suasana.

Seri Argentina pada musim 2015 menyisakan cerita menarik dimana pembalap posisi dua yang selisih waktunya cukup jauh hingga 4 detik, mampu mengejar Markues yang sedang memimpin balapan, namun sayang markues harus tersungkur di dua lap menjelang finish setelah sempat bersenggolan dengan Rossi yang mengejarnya dari jarak 5 detik hingga akhirnya mampu mendekat dan merapat kepada Markues dan menjadi pemenang seri argentina 2015.

Paling tidak suka kalau nonton motogp saat cuaca sirkuti diguyur hujan. Karena kemampuan motor kurang maksimal saat melaju ditrek basah dan para rider cenderung lebih berhati-hati disaat trek basah.

Meskipun saat wet race, skil rider sangat dipertaruhkan sehingga tak jarang akan menghasilkan hasil race yang diluar dugaan. Tapi dilain sisi, para rider yang sudah memiliki poin mencukupi akan cenderung bermain "aman" agar dapat melaju hingga finish untuk mendulang poin dan mengamankan posisi di klasemen.

Tidak Suka MotoGP,wet race,motogp,
  
Paling tidak suka kalau lihat motogp dengan cuaca yang tidak menentu antara hujan dan panas karena persaingan adu cepat berpadu dengan skil mengemudi para rider menari diatas motor akan menjadi kurang menarik dengan kondisi seperti ini.

Masih Lebih baik jika wet race sekalian. Meskipun disaat cuaca yang tidak menentu berpotensi membuat balapan flag-to-flag dan terkadang menghasilkan drama tersendiri yang sangat seru untuk disaksikan.

Seperti pada race musim 2014 lalu ketika Markues gagal juara karena terlambat melakukan pergantian motor saat kondisi trek mulai basah diguyur hujan dibeberapa lap-lap akhir balapan.

Tidak Suka MotoGP,markues terjatuh,motogp,

Perlu diketahui, melewati trek aspal dengan menggunakan ban slick(tanpa kembangan) sangat berbahaya. Karena disaat hujan, ban slick tidak mampu mencengkram mesra aspal yang basah.

Dalam dunia otomotif, gejala ini dikenal dengan aquaplaning, dimana antara ban dan aspal jalanan terdapat lapisan air yang membuat ban tidak mampu menempel sempurna di aspal tetapi "mengambang" sehingga penggunaan ban slick di trek basah akan sangat berpotensi membuat motor tergelincir dengan mulus.
  
Tidak Suka MotoGP,aquaplaning,

Paling tidak suka kalau ketinggalan motogp beberapa lap. Karena kalau tidak menyaksikan motogp dari lap awal rasanya seperti di itik-itik macan tapi tidak bisa membalas.

Apalagi kalau sampai kehilangan momen saat para rider melewati garis star dan berebut posisi ditikungan pertama. Berasa nembak do’i tapi cuma dapat jawaban, “kita kakak adekan saja ya.”

Tidak Suka MotoGP,balap motogp,

Tidak suka nonton motogp tanpa tayangan Onboard cam. Teknologi On board cam di motogp sudah semakin canggih sehingga mampu menyuguhkan data statistik para rider dari mulai sudut kemiringan saat menikung, kecepatan saat melibas tikungan dan informasi menarik lainnya yang dapat memanjakan para penggila motogp.

Ditambah lagi teknologi kamera yang digunakan pada gelaran motogp beresolusi sangat tinggi, hingga mampu menampilkan semburatnya kondisi ban motor motogp di akhir-akhir lap.

Paling tidak suka lihat motogp saat semua pembalap telah melewati garis finish dan menyelesaikan seluruh lap. Karena harus menunggu seri selanjutnya yang bisa satu, dua atau tiga minggu lagi.

"Pernah kangen Raisa tapi gak bisa ketemu karena anda sibuk kuliah, sedangkan Raisa gak pusing dengan anda, bagaimana rasanya?"

Masa menunggu itu terasa begitu menyiksa karena selain adu balap motogp, acara Tv nasional nyaris berisi tayangan yang sulit diserap dengan logika.

Paling tidak suka saat nonton motogp tiba-tiba listrik padam apalagi padamnya saat warm up lap. Rasanya lebih menyakitkan dari-pada kata putus nya Maudy Ayunda.

Tapi sudahlah tidak ada yang bisa dilakukan jika listrik padam selain beralih ke “penyedia lilin nasional” karena pemadaman listrik sudah menjadi hak prerogatif PLN, Tidak peduli anda rutin bayar iuran tiap bulan atau tidak.

Yang lebih menyakitkan lagi, saat listrik kembali menyala, Tulisan dipojok kiri layar tv trans 7 bertuliskan kata sakti, last lap.

Tidak Suka MotoGP,motogp,last lap,

Seri motogp musim 2015 menyajikan tontonan yang seru bagi penikmat motogp, jika pada musim lalu, praktis persaingan dipapan atas dikuasai pabrikan Honda dan Yamaha. Di musim kali ini, pabrikan Ducati mulai menunjukan taringnya.

Meskipun hadir di kelas Open class, Ducati mampu meberikan perlawanan yang serius terhadap rider dari pabrikan Yamaha maupun Honda. Disamping itu Suzuki pun kembali hadir untuk meramaikan suasana.

Semoga saja di seri-seri selanjutnya Suzuki pun mampu menghangatkan atau bahkan memPerpanas persaingan di barisan depan untuk merebut podium utama di kelas para “Raja”.

Seperti diketahui bersama Open class memiliki keleluasaan dalam pilihan seting motor. Seperti memiliki jatah kapasitas tangki yang lebih banyak, pemilihan jenis ban yang lebih leluasa, dan jatah mesin yang lebih banyak per musim.

Tapi keleluasaan itu akan dipertimbangkan kembali jika tim motogp yang memilih open class ternyata mampu naik podium sebanyak 3 kali atau juara seri sebanyak 3 kali.

Hal ini tentu bertujuan untuk menghasilkan atmosfer kompetisi yang lebih panas antara tim pabrikan dan tim non pabrikan dalam bersaing memperebutkan juara. Yang pada akhirnya dapat menyajikan tontonan seru bagi penikmat Motogp di seluruh dunia.